Kalau tidak salah ada dua jenis exfoliator, yaitu physical dan chemical exfoliator. Seperti namanya, physical exfoliator bekerja secara fisik, yang biasanya hadir dalam bentuk scrub atau exfoliating pads. Sementara itu, chemical exfoliator bekerja dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang biasanya bersifat asam, hence the name acid toner. Bahan yang umumnya digunakan untuk chemical exfoliator adalah AHA (alpha hydroxy acid) dan BHA (beta hydroxy acid), yang masing-masing punya turunannya sendiri-sendiri. Menurut beberapa sumber yang saya baca, dan mengutip tulisan saya di Quora, AHA biasanya ditujukan untuk pemilik kulit kering, sedangkan BHA lebih disukai pemilik kulit berminyak dan acne-prone karena bersifat oil-soluble dan bisa meresap ke dalam kulit, tidak seperti AHA yang sifatnya "menetap" di atas permukaan kulit.
Karena exfoliating toner ini bukan termasuk dalam tahapan basic skincare, saya baru berani mencoba produk ini setelah rajin menjalankan basic skincare: cleanser, hydrating toner, moisturizer, sunscreen. Pilihan saya jatuh pada Benton Aloe BHA Skin Toner, exfo toner dari Korea. Kenapa saya pilih toner ini? Yaa, nggak ada alasan khusus sih, hanya sekadar penasaran karena sepertinya toner ini yang paling populer di antara exfoliating toner lainnya, dan mengandung BHA yang sepertinya lebih cocok untuk kulit saya yang berminyak dan acne-prone. Selain itu, kandungan BHA-nya juga mild, khas toner Korea. Dan harganya paling terjangkau di antara toner lain! Hehehe. Saya waktu itu beli di Tokopedia seharga (sekitar) Rp. 140.000, full size 200 ml.
Menurut kemasannya, toner ini mengandung ekstrak aloe vera alias lidah buaya, BHA (0,5%), lendir siput, hyaluronic acid, dan beta-glucan. Di belakang kemasannya, tertera kalau BHA yang digunakan adalah salicylic acid. Dari daftar bahan yang tertera, kita bisa melihat kalau persentase BHA yang ada dalam toner ini memang sangat rendah, yaitu 0,5%. Setahu saya, persentase yang disarankan untuk kebanyakan toner (biasanya toner Korea) adalah 1%. Karena itu, toner ini sifatnya sangat mild, jadi cenderung cocok untuk pemula yang ingin mencoba exfoliating toner. Tidak hanya mengeksfoliasi, toner ini juga mengandung bahan-bahan yang bersifat melembapkan seperti aloe vera, lendir siput, dan hyaluronic acid.
Setelah ngomongin kemasan, sekarang ngomongin isinya nih. Kalau dilihat dari botolnya, toner ini bikin botolnya kelihatan opaque alias buram, kabur, butek, you name it. Tapi begitu dituang ke tangan, toner ini bening dan nggak ada warnanya sama sekali. Tuh, di tangan saya juga hampir nggak kelihatan, hehe. Teksturnya sangat cair dan sedikit berbusa. Menurut saran dari salah satu blog yang saya baca, sebaiknya pakai toner ini dalam keadaan tangan kering atau lembab (bukan basah), karena toner ini bisa berbusa kalau diaplikasikan ke kulit yang basah.
Untuk wanginya sendiri, toner ini hampir nggak ada wanginya, kecuali benar-benar dibaui. Wanginya ada hint aloe vera, tapi ya itu tadi, subtle alias samar-samar.
Bagaimana cara pakainya? Menurut keterangan di kotak pembungkusnya (yang sudah saya buang :'D), kita cukup menuang 1-2 pump ke tangan, kemudian tinggal diaplikasikan ke wajah dan tepuk-tepuk hingga meresap. Namun, menurut beberapa blog yang saya baca, ada yang menggunakan kapas dan diaplikasikan seperti menggunakan exfoliating pads. Saya sudah mencoba kedua cara tersebut, dan lebih suka langsung menggunakan tangan karena semua cairan toner-nya terpakai. Kalau pakai kapas, toner-nya lebih banyak yang diserap kapas, jadi wajah saya rasanya kurang lembap. But then again, tergantung preferensi masing-masing lebih cocok yang mana.
Ngomong-ngomong, karena ini sifatnya mengeksfoliasi, tunggu sekitar 10-20 menit sebelum mengaplikasikan hydrating toner supaya produknya benar-benar meresap dan bekerja, ya. Dan karena exfoliating toner membuat kulit kita jadi rentan terhadap sinar matahari alias photosensitive, kita wajib menggunakan sunscreen setelah memakai toner ini, dengan catatan dipakainya di skincare routine pagi. Saya sih biasanya menggunakan toner ini di PM skincare routine, jadi nggak perlu pakai sunscreen.
Saya sudah menggunakan toner ini selama hampir 6 bulan (sudah mendekati masa PAO!), kadang setiap hari, kadang selang-seling. Menurut beberapa review, exfoliating toner sebenarnya lebih baik nggak digunakan setiap hari karena sifatnya yang mengeksfoliasi kulit, jadi disarankan 2-3 kali dalam seminggu. Tapi sejauh ini, saya nggak merasakan iritasi atau reaksi aneh di kulit karena pakai toner ini setiap hari. Mungkin karena kandungannya yang mild, ya. Saran saya, mending dicoba dulu 2-3 kali dalam seminggu, setelah itu baru kamu memutuskan mau pakai setiap hari atau tetap seperti tadi. You know your skin best.
Nah, kalau efeknya sendiri di kulit gimana? Setelah pemakaian toner ini secara rutin, yang saya rasakan adalah tekstur kulit saya lebih membaik. Kulit saya nggak se-geradakan dulu, rasanya lebih lembap, dan jadi enak dipegang, hehehe. Untuk jerawatnya sendiri, sampai sekarang kulit saya masih berjerawat kadang-kadang, so I can't really say that this toner really battles acne. Tapi toner ini nggak menyebabkan jerawat di kulit saya sih, which is good.
Overall, saya suka toner ini dan I would definitely repurchase this, walaupun masih penasaran dengan toner Korea lain. Toner ini layak dicoba buat kalian yang baru mau mencoba exfoliating toner dan belum berani dengan persentase yang tinggi. Selain itu, toner ini nggak hanya mengeksfoliasi kulit, tapi juga melembapkan. Recommended!
Final score: 4/5
See you guys next time!
Love,
K
0 comments