from the-artifice.com |
Kalau
kalian hobi nonton film horor, pasti lama-lama kalian familiar dengan hal-hal
yang klise dan kemungkinan besar selalu ada dalam film horor: jumpscare di sana-sini, musik yang bikin
merinding, urutan kematian tiap karakter bagaimana dan seperti apa, plot twist-nya bagaimana, karakternya
siapa saja, apa yang dilakukan karakter tersebut, daann masih banyak lagi.
Saking
hafalnya, kadang kita sampai bosan dan gemes dengan horror cliche yang itu-itu aja, ya kan? Pernah nggak sih, kalian
nonton film horor dan harus menepuk dahi saking kesalnya gara-gara karakternya
melakukan hal-hal konyol seperti mengecek suatu barang atau tempat yang
jelas-jelas berbahaya, atau berteriak-teriak memanggil temannya padahal itu
bakal memancing bahaya? I assure you,
you’ve done it at least once in your lifetime.
Lalu,
semisal kalian ada dalam situasi horor seperti itu, apakah kalian bakal
melakukan hal yang lebih rasional atau malah lebih konyol? Seandainya kitalah
yang jadi karakter film horor, apa yang bakal kita lakukan? Nah, Until Dawn (2015) ada untuk membantu
kita merasakan atmosfir film horor secara langsung.